Minggu, 15 September 2013

Flash of Genius: Kearns Vs. Raksasa Otomotif Dunia

Mungkin sudah banyak catatan kecil dari sebuah kisah nyata yang kemudian diangkat menjadi sebuah film. Film yang tujuannya untuk menginformasikan suatu peristiwa, memberikan pelajaran berharga serta memberikan hiburan kepada para penonton. Dari sekian banyak film yang diangkat dari kisah nyata, salah satu yang terbaik menurut saya adalah Flash of Genius. Kisah nyata seorang manusia bernama Robert Kearns (Greg Kinnear) yang kemudian menemukan sebuah inovasi untuk wiper mobil dalam perjalanan hidupnya. Idenya memang sederhana, yaitu untuk menirukan cara kerja mata manusia yang memiliki jeda dalam proses kedipannya. Namun siapa sangka justru penemuannya telah membawanya kedalam suatu petualangan baru dalam hidupnya.
Flash of Genius Film Cover

Berawal dari kesuksesan menciptakan prototype pertama untuk temuannya, Kearns kemudian berencana untuk membuatkan hak paten untuk temuannya itu lalu memproduksinya secara massal. Salah seorang temannya, Gil Previck (Dermot Mulroney) hadir dengan membawa berita baik untuk Kearns. Gil menawarkan Kearns untuk bekerja sama dengan salah satu pabrikan otomotif terbesar yaitu Ford Motor Company.

Dikisahkan bahwa hubungannya dengan Ford berjalan mulus hingga pada suatu hari Ford memutuskan kerjasama secara sepihak. Di malam harinya ketika hujan turun cukup deras, Kearns melihat didepannya melintas beberapa mobil Ford Mustang dengan pembersih kaca berselang temuannya. Penasaran, Kearns pun mengikuti mobil tersebut hingga dirinya sampai pada suatu pagelaran acara milik Ford.

Dalam acara tersebut Ford memamerkan mobil baru dengan penghapus kaca berselang  sebagai salah satu fitur unggulannya. Kearns yang tidak percaya akan hal itu kemudian menceritakan kepada Gil. Kearns mengajak Gil untuk menuntut Ford, namun Gil menolak karena ia menyadari betapa kecil kemungkinannya untuk memenangkan gugatan atas perusahaan sekaliber Ford.

Kearns yang masih terus keras kepala untuk memperjuangkan temuannya itu pun memulai perjuangannya sendiri untuk menuntut Ford.  Perjuangan Kearns tidaklah mudah, ia bahkan sempat ditinggal pergi istrinya, Phyllis Kearns (Lauren Graham) serta keenam anaknya. singkat cerita, keluarga Kearns akhirnya kembali kecuali istrinya. Kearns lalu melanjutkan kembali perangnya melawan Ford. Menariknya adalah kita akan menemukan Kearns sebagai seorang pengacara untuk mewakili dirimya sendiri dibantu anak-anaknya melawan perusahaan otomotif dengan pengacara super serta dana yang mungkin tidak terbatas.

Pada penghujung cerita Kearns akhirnya memenangkan gugatannya atas Ford. hal ini disambut gembira oleh semua pihak termasuk istri dan teman-temannya. Kearns akhirnya akan dapat menikmati kembali hidupnya bersama keenam anaknya, namun tidak dengan Phyllis istrinya yang memutuskan untuk pergi dari hadapan Kearns di akhir cerita.


Banyak pelajaran mengenai hidup yang bisa kita ambil dari cerita tersebut. Kegigihan dan idealisme seorang Robert Kearns adalah salah satunya. Selain itu kita bisa menilai dari perspektif bisnis terkait apa yang telah dilakukan oleh perusahaan besar terhadap seorang penemu adalah salah. Keuntungan mungkin menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi perbuatan Ford Motor Company. Hal ini menjadi masuk akal ketika dalam film tersebut diceritakan keinginan Kearns untuk memproduksi sendiri pembersih kaca berselang temuannya. Namun, apapun alasannya perbuatan seperti itu tetap saja tidak dibenarkan. Dalam bisnis juga terdapat etika yang seharusnya dapat menjadi panduan bagi mereka para pelaku bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar